Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Medis merupakan salah satu KBK dengan banyak peminat di Program studi Fisika FMIPA Universitas Mulawarman. Seiring diterapkannya Kurikulum 2022 berbasis Outcome-Based Education (OBE), berbagai mata kuliah baru diperkenalkan, termasuk mata kuliah Praktikum Fisika Medik. Awalnya, praktikum ini direncanakan untuk dilaksanakan melalui program Praktisi Mengajar 5, tetapi tidak lolos seleksi. Akibatnya, jurusan Fisika belum dapat menyelenggarakan praktikum ini secara mandiri. Jika praktikum tidak terlaksana, mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi dan memenyhi capaian pembelajaran yang ditargetkan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, KBK Fisika Medis berinisiatif mengadakan praktikum ini dengan bantuan praktisi serta dukungan pendanaan dari Jurusan Fisika. Langkah ini tidak hanya memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang fisika medis, khususnya radioterapi, tetapi juga menjadi bagian dari kegiatan Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika.
Praktikum Fisika Medik bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengukur parameter fisis, dalam hal ini dikhususkan pada ranah radioterapi. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu memahami peran fisikawan medik di Instalasi Radioterapi sehingga dapat meningkatkan pelayanan medis di masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan setiap satu kali dalam seminggu selama enam minggu, dari Rabu, 9 Oktober 2024 hingga Sabtu, 16 November 2024. Praktikum dilaksanakan secara daring melalui Google Meet. Sebelum praktikum, para mahasiswa dan dosen penanggung jawab mata kuliah ini berkumpul di satu tempat untuk melakukan persiapan materi, asistensi, dan evaluasi selama praktikum, yaitu di Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika FMIPA Universitas Mulawarman. Adapun Praktisi yang memberikan materi dan arahan pada praktikum ini adalah Bapak Ahmad Syafi'i, M.Si. yang merupakan Fisikawan Medik di Instalasi Radioterapi RSPAD Dr. Ramelan Surabaya.

Pelaksanaan Praktikum Fisika Medik bidang radioterapi ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memahami aspek fisis radioterapi dalam peran vital fisikawan medik. Meskipun terdapat tantangan dalam penyelenggaraan secara mandiri, kolaborasi antara KBK Fisika Medik, praktisi, dan Jurusan Fisika menunjukkan bahwa bersama dapat mengatasi keterbatasan fasilitas dan sumber daya.
Keberhasilan praktikum daring ini membuktikan bahwa metode pembelajaran inovatif tetap dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa. Melalui bimbingan langsung dari praktisi, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga wawasan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
Ke depan, diharapkan praktikum ini dapat terus berkembang dengan dukungan lebih luas, baik dari program studi, jurusan, maupun fakultas. Salah satu harapan utama adalah tersedianya fasilitas laboratorium yang lebih lengkap sehingga praktikum dapat dilakukan secara luring dengan simulasi dan eksperimen langsung. Kehadiran laboratorium fisika medis beserta sarana dan prasarananya menjadi salah satu faktor utama yang diperlukan agar Program Studi Fisika FMIPA Universitas Mulawarman dapat bergabung menjadi anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI). Selain itu, diharapkan keterlibatan lebih banyak fisikawan medik untuk memperkaya pengalaman mahasiswa serta membuka peluang kerja di bidang fisika medis.
Dalam jangka panjang, praktikum ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dasar yang dapat membantu para alumni untuk studi lanjut di bidang fisika medis dan siap berkontribusi di seluruh sub bidang fisika medis, termasuk radioterapi, baik sebagai fisikawan medik, peneliti, maupun akademisi.

Dengan pemahaman yang kuat terhadap teknologi medis dan perannya dalam pelayanan kesehatan, lulusan fisika medik dapat menjadi bagian penting dalam peningkayan kualitas layanan radioterapi di Indonesia.
Tanggapan mahasiswa setelah selesai mengikuti Praktikum Fisika Medik:
1. Muliyana
Kesan: Praktikum fisika medis ini seru, tapi lumayan sulit juga karena dasar dari materinya kurang kami pelajari tetapi sangat bermanfaat sekali setelah kami memasuki masa PKL
Pesan: Untuk praktikum selanjutnya semoga diadakan secara offline materi praktikum yang diajarkan mudah dipahami
2. Hesty Tandibali
Kesan: Praktikum yang lumayan sulit, tetapi sangat bermanfaat sekali saat masa PKL apalagi tentang TPS & QA nya.
Pesan: Untuk praktikum selanjutnya semoga materi praktikumnya lebih banyak lagi.
3. Rilla Ilma Ningrum
Kesan: Praktikum ini bikin makin tertarik sama fisika medis! Bisa dilihat langsung cara kerja alat-alat di radioterapi, apalagi pas belajar soal dosis radiasi dan pencitraan.
Pesan: Semoga ke depannya ada lebih banyak alat yang dikenalkan, supaya makin terbiasa sama dunia kerja nantinya.
4. Syalima
Kesan: Praktikum ini seru dan cukup menantang untuk perhitungan laporannya, tetapi materinya sangat berguna sebagai bekal saat menjalani PKL.
Pesan: Semoga di praktikum berikutnya bisa dilakukan secara offline dan materi serta waktunya bisa diperpanjang lagi.
5. Nazwa Adhelia
Kesan: dengan adanya praktikum fisika medis ini, saya sebagai mahasiswa sangat senang karena dapat melihat alat-alat medis, walaupun melalui via online tapi kita dapat melihat bagaimana alatnya bekerja. Kemudian banyak juga ilmu yang baru yang kami dapat dan kami terapkan di PKL ini.
Pesan: praktikum ini benar-benar membantu buat menghubungkan teori dengan PKL yang dilakukan secara langsung. Semoga ke depannya biasa ada lebih banyak sesi praktik dan materinya lebih luas lagi supaya semakin paham dan siap buat kerja di bidang fisika medis!
