Pada 13 November 2023, SMAN 1 Kayangan di Lombok Utara menjadi tempat pelaksanaan pelatihan rangkaian elektronika yang menarik dan edukatif. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengabdian masyarakat yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Universitas Mulawarman, Samarinda. Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk memperkenalkan konsep dasar elektronika dan rangkaian listrik kepada siswa dan guru fisika, dengan mengintegrasikan teori, simulasi komputasi, dan eksperimen langsung, untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan interaktif.

Kegiatan ini diselenggarakan atas undangan Kepala Sekolah SMAN 1 Kayangan, dan dihadiri oleh siswa-siswi serta guru-guru fisika dari berbagai sekolah di kawasan Kayangan. Melalui program ini, peserta diajak untuk memahami bagaimana teori-teori fisika, terutama yang berkaitan dengan rangkaian listrik, dapat dipahami lebih mendalam melalui teknologi dan eksperimen nyata.



Fisika yang Menarik Melalui Pendekatan Inovatif

Fisika seringkali dipandang sebagai pelajaran yang sulit dan penuh dengan rumus-rumus yang kompleks. Padahal, fisika adalah ilmu yang menyentuh banyak aspek kehidupan sehari-hari—dari teknologi yang kita gunakan hingga fenomena alam yang kita lihat. Agar lebih menarik dan mudah dipahami, penting untuk mengintegrasikan teori dengan pengalaman praktis, seperti simulasi dan eksperimen langsung.

Peserta diajak untuk pertama-tama memahami teori dasar rangkaian listrik, seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta bagaimana tegangan, arus, dan hambatan saling berinteraksi dalam suatu rangkaian. Setelah teori tersebut dikuasai, mereka kemudian diajak untuk merancang dan menguji rangkaian listrik secara virtual menggunakan platform Tinkercad. Dengan simulasi ini, peserta dapat memvisualisasikan bagaimana perubahan pada komponen rangkaian seperti resistor atau kapasitor akan mempengaruhi aliran listrik, tanpa harus menggunakan peralatan fisik yang mahal.

Simulasi ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara teori dan aplikasi nyata, yang seringkali sulit dipahami hanya dengan belajar teori di buku. Peserta dapat bereksperimen dan melihat hasilnya secara langsung, yang membuat mereka lebih memahami cara kerja rangkaian listrik.

Teori, Simulasi, dan Eksperimen: Pembelajaran yang Menyenangkan dan Efektif

Salah satu aspek menarik dari pelatihan ini adalah bagaimana tiga elemen—teori, simulasi, dan eksperimen—berpadu dalam satu rangkaian kegiatan yang utuh. Setelah mempelajari teori dasar, peserta diajak untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipahami melalui simulasi Tinkercad. Mereka merancang rangkaian listrik secara virtual, menguji berbagai konfigurasi, dan menganalisis hasilnya.



Selanjutnya, peserta merakit rangkaian listrik menggunakan komponen fisik yang tersedia, sehingga mereka dapat membandingkan hasil eksperimen dengan simulasi yang telah dilakukan sebelumnya. Pengalaman praktis ini sangat penting karena memungkinkan mereka untuk menguji teori yang telah dipelajari, sekaligus merasakan bagaimana konsep-konsep fisika bekerja dalam kehidupan nyata.

Pelatihan ini ditutup dengan kuis yang menguji pemahaman peserta tentang materi yang telah dipelajari. Kuis ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi, tetapi juga untuk menambah keseruan dan memotivasi peserta untuk lebih mendalami materi. Dengan cara ini, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga merasakan sendiri bagaimana belajar fisika bisa menyenangkan dan penuh tantangan.

Harapan dan Dampak Jangka Panjang

Pelatihan ini memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya bagi peserta yang terlibat langsung, tetapi juga bagi pengembangan pendidikan fisika di Indonesia. Dengan mengintegrasikan teori, simulasi, dan eksperimen dalam pembelajaran, fisika dapat dipahami secara lebih mendalam dan menyeluruh. Pendekatan ini juga membuka peluang bagi para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan berbasis teknologi.

Harapan kami, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai daerah, untuk memperkenalkan fisika secara lebih menarik dan aplikatif. Dengan adanya simulasi dan eksperimen praktis, siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang sebelumnya tampak sulit dan abstrak. Di sisi lain, kegiatan ini juga sekaligus berfungsi sebagai promosi untuk fisika, menunjukkan bahwa fisika bukan hanya sekadar pelajaran teoritis, tetapi juga ilmu yang relevan dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.

berita Ahmad Zarkasi